Senin, 15 Desember 2008

panutan URANG

PROFIL: Sepuluh Hal Menarik Tentang Eka Ramdani oleh nURuL


Postur tubuhnya memang tidak begitu tinggi karena hanya 165 cm dan berat 56 kg. Sangat jauh dari ukuran ideal seorang pemain sepakbola. Apalagi jika itu untuk kelas pemain asing.

Tapi jangan ditanya soal agresifitas dan daya jelajahnya di dalam lapangan. Pergerakannya terkadang sulit dihentikan pemain belakang lawan yang justru memiliki postur lebih tinggi.

Ya, karena itu pula yang membuat Eka Ramdani mampu menjadi pilihan utama di lini tengah klubnya Persib Bandung. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, pemain kelahiran Purwakarta, 18 Juni 1984 ini menjadi pemain langganan timnas Indonesia di beberapa event internasional.

Tak heran jika pemain yang akrab di sapa Cebol ini telah menjadi ikon Persib Bandung. Terlebih karena ia merupakan produk Maung Bandung dan cukup lama merumput bersama tim kebanggaan warga Kota Kembang tersebut. Tapi sebetulnya masih banyak hal menarik tentang diri Eka Ramdani, sepuluh di antaranya:

10. Mengawali karir bermain sepakbolanya dari klub amatir sejak masih remaja di UNI Bandung, yang merupakan salah satu klub binaan Persib. Baru mulai menapaki karir sepakbola profesional, setelah bergabung dengan Persib pada 2000 silam.

9. Sempat hijrah dan bermain di klub asal Jakarta Timur, Persijatim, pemain bernomor punggung 18 ini kembali ke klub asalnya Persib. Penampilannya yang terus konsisten membuat ia tercatat sebagai salah satu dari beberapa pemain stok lama Persib, yang masih bertahan hingga saat ini.

8. Karena penampilan konsisten itu pula membuat ia sudah menjadi pemain langganan timnas Indonesia sejak masih berusia belasan tahun. Tercatat Eka pernah memperkuat timnas Indonesia di Pra Piala Asia U-16, Piala ASEAN U-19, Pra Piala Asia U-20, Piala Sultan Brunei U-21, Pra Olimpiade Athena, dan SEA Games(U-23).

7. Tidak hanya sekedar tampil di timnas junior tentunya, sebab ia beberapa kali terpilih menjadi kapten tim. Padahal, masih terdapat beberapa pemain yang memiliki postur tubuh lebih ideal. Penampilannya yang trengginas di lapangan tengah membuat arsitek timnas tidak ragu menunjuknya sebagai kapten.

6. Debutnya bersama timnas senior dimulai ketika Indonesia melakoni pertandingan persahabatan dengan Afrika Selatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, 2005 silam. Di mana dalam laga itu Eka mampu tampil mengesankan dan membuat ia semakin mantap mengenakan baju timnas "Merah Putih" senior.

5. Sebagai pemain yang dibesarkan dari pembinaan sepakbola di Bandung, ia sangat fanatik dengan klubnya tersebut. Terbukti, sepanjang karirnya, ia hanya sekali pindah ke tim lain, yakni Persijatim. Itu pun hanya semusim dan kemudian kembali bergabung dengan Persib sampai saat ini.

4. Suka duka sebagai seorang pemain sepakbola profesional rupanya tidak luput dari karir bermain sepakbolanya. Ia bahkan beberapa kali harus mengubur impiannya membela klub kebanggaannya maupun timnas, karena di bekap cedera.

3. Menjadi pemain terkenal dan ikon tim tidak hanya membuat ia termasuk incaran banyak tim. Tapi juga masuk dalam jajaran pemain lokal termahal di tanah air. Konon, Persib harus merongoh koceknya hingga Rp500 juta untuk mengontraknya selama satu musim. Nilai yang terbilang lumayan besar bagi pemain sepakbola lokal di Liga Indonesia.

2. Untuk pertama kalinya sepanjang karir bermain sepakbolanya di depak dari timnas, menyusul tindakan indisipliner yang dilakukannya dengan tidak hadir di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Benny Dollo. Semula, ia dikabarkan izin karena ingin mendampingi orangtuanya yang sedang melakukan persiapan ke tanah suci. Belakangan ia dikabarkan sakit.

1. Pencoretannya dari skuad timnas senior menimbulkan polemik. Maklum saja karena meski dikabarkan sakit dan harus istirahat dari rutinitas sepakbola, dokter tim Persib Ia Kurnia sendiri mengaku tidak tahu mengenai keberadaan salah satu pilar andalan di lini tengah Persib itu. Padahal sebelumnya Eka dikabarkan akan menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Kota Bandung.

Senin, 01 Desember 2008

KETIKA AKU MENJADI SEORANG GURU

Andai aku menjadi guru aku akan belajar lebih giat dari sekarang.
Karena menurut ku menjadi guru itu tidak mudah di perlukan mental dan keterampilan dalam menghadapi murid-muridnya, dan aku juga ingin mengajar karena untuk mendapat ridha allah semata.
jika aku menjadi guru, aku akan menjaga dan mengontrol emosi ku.
dalam keluarga ku banyak yang menjadi guru mulai dari kakak ibu yang ke-2, sampai ibu saya adalah seorang guru. dan jika aku menjadi guru ilmu yang aku punya ingin memberikan nya untuk anak-anak yang kurang mampu di sekitar rumah saya.
seandai nya aku menjadi guru aku inggin sekali menjadi seorang guru BP, karena saya ingin menyadarkan Nk-Nk yang bandel karena anak itu harus belajar bersyukur karena orang tua mereka sudah bisa menyekolahkan nya orang tua kita mengharapkan anak nya untuk menjadi sukses dan menjadi kebanggaan orang tua.
saya ingin sekali seperti ibu saya menjadi seorang guru.